angin malam yang pekat
seakan membungkam derap langkahmu
yang selalu aku tunggu
ditemani oleh desau angin yang dengan malas
membelai ringan raut wajahku
angin malam yang pekat
seakan berkata padaku
bahwa kau takkan datang menjemputku
meski kau tahu
bahwa aku dengan setia selalu menunggumu
disini
sendiri
sepi
terlalu sepi hatiku
terlalu sepi hidupku
terlalu sepi aku tanpamu
meski aku tahu
bahwa kau takkan pernah
mendatangiku
mengapa?
mengapa?
aku tak pernah meminta apapun
aku selalu setia dalam kesendirianku
tak tahukah kau?
bahwa aku selalu berharap padamu
dan selalu berharap padamu
bahwa setiap angin yang berhembus
bahwa setiap derai hujan yang menari di atas daun
bahwa setiap daun yang jatuh berguguran
akan dapat sampaikan ini padamu
dan setiap impianku
takkan berujung pada kesia-siaann
No comments:
Post a Comment